Jumat, 17 Februari 2012

Hotel Mayat di Jepang

Sebuah hotel layaknya digunakan oleh orang hidup untuk menginap. Tetapi berbeda dengan Lastel.Hotel ini tidak menerima manusia hidup melainkan menerima mayat. Aneh bukan? sehingga hotel ini diberi nama Lastel, Hotel Mayat di Jepang.

Jepang adalah sebuah negara dengan tingkat kematiannya 1,6 juta per tahun, kematian disana telah menjadi suatu pasar yang booming di Jepang, dan seorang pengusaha Yokohama bernama Hisayoshi Teramura sedang mencoba untuk lebih dalam menekuni bidang bisnis ini dengan menawarkan sebuah hotel khusus untuk orang mati. Mr Teramura yang sudah memiliki bisnis kuburan dan rumah duka membuka Hotel aneh ini di seberang toko mie yang tak berdosa di pinggiran kota Yokohama tahun lalu.


Hotel untuk para mayat ini bernama Lastel menawarkan kamar untuk si mati dengan sewa harian ¥ 12.000 (sekitar Rp. 1.400.000,-) dimana keluarga korban dapat sementara untuk menyimpan (atau mungkin memberi liburan untuk si mayat) saat si mati menunggu giliran antrian untuk pada krematorium kota yang akhir - akhir ini sedang ramai. Di Yokohama, mayat menunggu kira-kira sampai 4 hari sebelum masuk dapur alias dikremasi,hal ini otomatis memberikan Hotel Latel daftar tamu yang enggan menunggu giliran di rumahnya sendiri

"Ini juga untuk menghindari mayat menginap di rumah yang sempit selama dia menunggu giliran '...

Menggunakan sistem pnyimpanan mayat yang canggih dan otomatis, hotel ini menyimpan dan mengawetkan mayat dengan suhu yang dingin, selama mayat-mayat ini bersemayam beberapa hari di ruang yang bisa dilihat, siang dan malam keluarga atau teman-teman mendiang bisa datang untuk memberikan penghormatan terakhirnya ..

Penginapan Hisayoshi Teramura dari luar tampak seperti hotel - hotel kecil lainnya yang berada di kota pelabuhan, kadang - kadang ada pasangan kekasih yang keliru masuk dan memesan kamar, sementara sang staff mengatakan "kami hanya menyediakan ruangan dengan suju dingin...!"





Pengurus Jenazah mempersiapkan mayat di hotel mayat Lastel
di Yokohama, selatan Tokyo, September 10, 2011


Seorang karyawan mengatur bunga di ruangan mayat bisa dijenguk,
di mana mayat berada di ruang dingin



pegawai Lastel Operator pemakaman menunjukkan dapur pondok kondominium
di mana anggota keluarga yang ditinggalkan dapat tinggal sementara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar